RESEARCH JOURNAL
FILSAFAT UMUM DAN CARA DASAR BERFIKIR FILSAFAT
Disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah : Filsafat Umum
Dosen Pengampu : Dr.Widiastuti,M.Ag.
RESEARCH JOURNAL
FILSAFAT UMUM DAN CARA DASAR BERFIKIR FILSAFAT
Disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah : Filsafat Umum
Dosen Pengampu : Dr.Widiastuti,M.Ag.
Oleh :
Robby Ashari (1604016045)
Alifia Ainun Nida (1604016060)
Dian Nurul F. (1604016058)
Erna Rosalina (1604016079)
FAKULTAS USHULUDDIN DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2017
PENDAHULUAN
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BERPIKIR
Hakikat Pribadi Manusia
Manusia adalah makhluk Tuhan yang otonom, berdiri pribadi yang tersusun atas kesatuan harmonik Jiwa Raga dan eksis sebagai individu bermasyarakat.
Makhluk Tuhan yang otonom yaitu makhluk / manusia yang bergantung terhadap sang Pencipta dengan otonom dan independensinya serta kreativitasnya demi mempertahankan hidupnya.
Sebagai "Tri Potensi Jiwa", Yaitu :
Manusia adalah makhluk individu yang memasyarakat dan sekaligus makhluk sosial yang mengindividu.
ISI DAN ARTI FILSAFAT
Di dalam diri manusia terkandung potensi-potensi kejiwaan (pikiran, perasaan, dan kemauan) yang sangat menentuan bagi esensi (diri) dan eksistensi (keberadaan) manusia itu sendiri.
Pikiran manusia mempunyai kecendrungan terhadap :
Dorongan keingintahuan manusia, berawal dari pencapaian pengetahuan hakikat.
Latar belakang lahirnya filsafat adalah menurut 2 faktor :
Kecendrungan atau dorongan dari dalam diri manusia, yaitu rasa ingin tahu.
Adanya hal atau sesuatu yang menggejala dihadapan manusia, sehingga menimbulkan rasa heran atau kagum.
Manusia yang hanya sekedar ingin tahu dan setelah mendapatkannya lalu puas adalah tergolong orang-orang "pada umumnya".
Manusia yang secara radikal ingin tahu tentang segala hal atau segala sesuatu sampai ketaraf hakikat adalah tergolong para pemikir, ahli pikir, atau filsuf (Philosophes).
Menurut perkataannya (Etimologis), Filsafat berasal dari kata Yunani "Philosophia" (dari kata Philein yang artinya mencintai, atau Philia yang berarti Cinta, dan Sophia yang berarti kearifan) yang kemudian menjadi kata "Philosophy" (dalam bahasa Inggris).
Jadi, Filsuf adalah orang yang mencintai kebijaksanaan.
Figur seorang filsuf :
Berfikir ilmiah itu mengandung khasiat-khasiat tertentu, yaitu mengabstrahir pokok persoalan, bertanya terus sampai batas terahir yang beralasan dan berelasi (system).
Mengabstrahir adalah membuang sifat-sifat yang nampak satu persatu, sehingga tinggallah suatu gambaran yang bersifat universal.
Berpikir ilmiah mengenai suatu hal perlu disusun sebagai suatu system yaitu bagian yang satu dengan bagian yang lain yang saling berhubungan dan semua bagian merupakan kesatuan serta kebulatan.
"Plato (427-347 M)"
Dalam mengembangkan pengetahuan kefilsafatan, Plato menggunakan metode Dialektika, yaitu dengan cara berdiskusi dan penjelasan gagasan-gagasan.
"Aristoteles (384-322 M)"
Menurut Aristoteles dalam mengembangkan filsafat orang harus menguasai ilmu-ilmu filsafat.
"Konsepsi abad pertengahan (abad 6-13 M)"
"Sir Francis Bacon (1561-1626 M)"
Menurut Francis, filsafat adalah induk agung dari ilmu-ilmu.
"Rene Discartes (1590-1650 M)"
Menurut Discartes, filsafat merupakan kumpulan segala pengetahuan dimana Tuhan, alam, dan manusia menjadi pokok penyelidikan.
"Immanuel Kant (1724-1804 M)"
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan.
"Eksistensialisme"
Ciri-ciri umum aliran ekstensialisme :
"Para Filsuf Analistis"
Intisari filsafat menurut Filsuf analistis adalah analisis kritis terhadap konsep-konsep dasar yang dengannya orang berpikir tentang dunia dan kehidupan manusia.
Sumber : Jurnal oleh: Suparlan Suhartono, Ph.D.
0 comments:
Post a Comment
jika ada kekurangan dan salah kata mohon maaf. semoga bermanfaat