RSS

MAKALAH
Pengaruh Islam Pada Kerajaan Hindhu-Budha dan Kerajaan Islam
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Islam dan Budaya Jawa
Dosen Pengampu : Dr.Samidi Khalim, M.S.I


Oleh :

Adi Agus R. (1604016056)
Dian Nurul F. (1604016058)
Abdul Mannan (1604016059)



FAKULTAS USHULUDDIN DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2017


PENDAHULUAN


  1. LATAR BELAKANG

      Sebelum di Jawa kemasukan agama Islam,di Jawa sudah menganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Selanjutnya selain menganut kepercayaan itu,di Jawa sudah terpengaruhi oleh unsur-unsur agama Hindu-Budha dari Negara India. Tetapi tidak lama kemudian Islam masuk ke Jawa dengan melalui jalur perdaganan oleh para pedagang dari bangsa Arab sendiri dan oleh para penduduk orang China yang agamanya Islam.

      Islam adalah agama dari ALLAH SWT.yang di turunkan kepada Nabi MUHAMMAD SAW untuk disampaikan kepada semua umat manusia. Agama Islam yang berasal dari Negara Arab yang selanjutanya disebarkan ke seluruh dunia yang termasuk ke tanah Jawa. Masuknya Islam di Jawa dibawa oleh orang Arab,Persia dan Gujarrat dengan cara perdagangan, perkawinan, pendidikan, tasauf dan kesenian. Dalam penyebarannya di Jawa,para pendakwah agamaIislam tidak menggunakan cara kekerasan dan masyarakat Jawa menerima dengan baik.

      Masuk dan berkembangannya Islam di Jawa sampai kemudian Islam dapat diterima dan dianut hampir secara luas oleh seluruh masyarakat Jawa, hal ini tidak dapat dilepaskan dari peran penting tokoh-tokoh penyebar Islam di Jawa yang dikenal dengan sebutan Walisanga.

      Dalam hal ini, Jawa merupakan sentra dakwah Walisanga yang menjadi tonggak terpenting sejarah penyebaran Islam, sehingga kemudian Islam dapat diterima luas oleh masyarakat Jawa.

  2. RUMUSAN MASALAH
    1. Bagaimana Islam di Jawa beserta pengaruhnya pada masa kerajaan Hindu-Budha?
    2. Bagaimana Islam di jawa beserta pengaruhnya pada masa kerajaan Islam?

PEMBAHASAN

  1. Islam di Jawa dan pengaruhnya terhadap kerajaan Hindu-Budha

      Meskipun Islam masuk ke Jawa, termasuk agama yang lebih lambat masuk daripada agama Hindu dan Budha, tetapi masuknya Islam di Jawa itu pasti ada gangguan yang artinya agama Islam belum tentu langsung diterima dengan baik oleh masyarakat Jawa. Di Jawa hampir mayoritas penduduknya beragama Islam dan Indonesia termasuk kelompok muslim yang terbesar di dunia mengalahkan negara yang asli melahirkan atau yang pertama ada agama agama Islam yaitu Mekkah dan Madinah.

      Sebelum Islam masuk ke Jawa, ada agama Hindu-Budha dan kepercayaan orang Jawa terhadap animisme dan dinamisme. Masuknya Islam di Jawa itu sekitar abat ke-15 yang salah satunya ditemukan makam FATIMAH BINTI MAIMOEN. Pengaruhnya Hindu-Budha yang sudah meninggalkan banyak warisan-warisan budaya danl ain-lain,menjadikan kebudayaan Jawa tidaklah membuat jati dirinya hilang atau musnah ,justru yang terjadi adalah kebangkitan budaya Jawa dengan memanfaatkan unsure-unsur agama Hindu-Budha.

      Masuknya Islam di Jawa itu masih ada kerajaan Hindu-Budha, maka para pendakwah Islam tidak mudah untuk menembus kerajaan yang masih ada kepercayaan agama Hindu-Budha. Namun para pejuang atau dakwah islamiyah tidaklah berhenti, tidak putus asa dan mengambil strategi baru, maka sasaranya sekarang adalah dari golongan bawah( wong cilik) di daerah pesisir yang begitu terbuka menerima kedatangan para dakwah dan menyambut baik ajaran-ajaran Islam. Dari sinilah Islam tumbuh subur dan menjadikan kekuatan besar,yang mampu menandingi wibawa kerajaan. Dengan semakin besar Islam di pesisir, lalu melanjutkan ke daerah pedalaman, maka dakwah Islam mulai masuk menembus benteng-benteng istana. Unsur-unsur Islam mulai meresap dan mewarnai sastra budaya dan tradisi-tradisi istana.sebagai hasil gemilang yang diraih oleh dakwah Islam adalah jatuhnya kerajaan Majapahit dan berdirinya kerajaan Demak.

      Tersebarnya pengaruh agama Islam pada masa Hindu-Budha di Jawa menyebabkan terjaadinya berbagai perubahan. Masuk dan berkembangnya Islam menimbulkan perpaduan budaya antara Hindu-Budha dan Islam. Munculnya pengaruh Islam sangat besar dan dapat dilihat melalui beberapa hal seperti:

    1. Pertunjukan Wayang
    2.   Sebagai salah satu warisan nenek moyang yang sudah umurnya berabad-abad yang masih bertahan sampai sekarang dan walau sudah mengalami perubahan. Dulu pertunjukan wayang sebagai upacara istiadat keagamaan dalam memuja dewa-dewa atau nenek moyag yang telah meninggal yang diperankan sebagai dewa. Bekas-bekasnya masih dapat dilihat pada pertunjukan wayang antara lain: dengan diadakannya sesajen dan pembakaran dupa sebelum pertunjukan dimulai, sering pertunjukan wayang diadakan untuk menolak malapetaka atau penyakit dan laian-lain.

        Sebelum agama Islam masuk, wayang jalan ceritanya diambil dari parwa Mahabarata dan Ramayana. Tetapi setelah masuknya agama Islam, pementasan wayang yang dilakukan oleh para walisongo khususnya Sunan Kalijaga dijadikan sebagai jalan dakwah untuk menyebarkan agama Islam. Sehingga pertunjukan wayang tidak hanya dijadikan sebagai sarana pendidikan, komunikasi, dan hiburan rakyat juga sebagai sarana dakwah agama Islam.

    3. Tatanan Kota
    4.   Dalam Islam,di Jawa muncul kota-kota baru dan pasti ada komponen utama dalam tengah-tengah kota seperti masjid agung, pendopo, pasar, pemungkiman masyarakat, dan pertahanan keamanan

      Contoh:

    5. Tradisi Sekaten
    6.   Menurut sejarahnya, perayaan sekaten bermula sejak kerajaan Demak. Tetapi pada jaman pemerintahan Raja Hayam Wuruk di Majapahit, perayaan sekaten sudah ada tetapi namanya yaitu “Srada Agung”. Perayaan yang menjadi trdisi kerajaan Majapahit tersebut berupa persembahan sesaji kepada para dewa disertai dengan pembacaan mantra-mantra, dan untuk menghormati para arwah leluhur Setelah kerajaan Majapahit runtuh,perayaan tersebut dijadikan perayaan Islami. Serta menjadi sarana syiar Islam yang dilakukan para wali dengan membunyikan gamelan yang bernama kyai Sekati pada setiap bulan mulud (jawa) dalam rangka perayaan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Perayan tersebut terus menjadi nama Sekaten dari kata “Skati”.

    7. Pesantren dan Masjid
    8.   Pesantren yang diperkirakan meniru cara pendidikan Hindu yang dikenal dengan mandala yang digunakan untuk mendidik calon Bramana. Dalam pembuatan masjid ,para wali juga melakukan improvisasi. Contohnya itu masjid di Kudus,Sunan Kudus membuat menara yang mirip dengan pura dalam agama Hindu.

  2. Islam di Jawa dan Pengaruhnya terhadap kerajaan Islam

      Munculnya kerajaan Islam pada saat itu adalah setelah kemunduran kerajaan Majapahi dan berdirinya kerajaan Demak. Pada saat itulah pertamanya kerajaan Islam yang berdiri dan barulah kerajaan Islam lainnya berdiri seperti kerajaan Cirebon, Banten, Mataram dan lain-lain.

      Penerimaan Islam dan islamisasi secara politik ditandai dengan berdirinya pesantren-pesantren di Jawa Timur yang puncaknya adalah berdirinya kerajaan Islam Demak sekitar tahun 1478 M. Pada masa Demak ini tampaknya upaya serius para ulama untuk mengadakan corak gerakan yang corak ini tampak dalam dua wajah yakni gerakan budaya dan gerakan politik. Gerakan politik ini sepeti pemberian nama gelar-gelar raja Islam seperti gelar Sultan, khalifihtullah dan lain-lain.

      Selain dalam bidang politik, kemajuan juga dalam bidang perekonomian. Pada perekonomian di kerajaan Demak berkembang dengan pesat dalam bidang maritim karena didukung oleh penghasilan dalam bidang agraris yang cukup besar. Kerajaan Demak mengusahakan kerjasama yang baik dengan daerah-daerah di pantai utara pulau Jawa yang telah menganut agama Islam. Selanjutnya kerajaan Banten yang didirikan Fatahillah, sebagai penyebar agama Islam di Jawa Barat, terutama daerah Banten dan Cirebon. Pada sekitar tahun 1600 Banten mengalami kejayaan. Setiap pedagangan yang menjual atau membeli lada, tentu akan menuju Banten.

      Selain dalam bidang politik dan ekonomi juga dalam bidang arsitektur, social budaya dan seni. Dalam bidang ini yang paling menonjol pada saat Sunan Kudus yang dalam arsitektur itu contohnya yaitu menara Masjid Kudus. Dalam bidang sosial budaya Sunan Kudus menggunakan cara dakwahnya dengan acara bedug dandangan dan dalam bidang seni Sunan Kudus menciptakan tembang Maskumambang dan Mijil.

    KESIMPULAN

      Dari uraian diatas ,kiranya ada beberapa hal pokok yang dapat ditarik sebagai kesimpulan. Pertama, masuknya Islam pada masa kerajaan Hindu-Budha menyebabkan terjadinya berbagai perubahan dalam kehidupan masyarakat. Perubahan-perubahan ini terlihat jelas ketika Islam masuk dan berkembang menimbulkan perpaduan budaya antara agama Hindu-Budha dengan Islam. Pengaruhnya Islam sangat besar dan dapat dilihat dari beberapa hal seperti:pertujukan wayang, tatanan kota, tradisi sekaten, pesanterndan masjid. Kedua, pengaruh Islam di Jawa pada kerajan Islam dapat dilihat dari politik yang sangat maju dan pemberian gelar-gelar kepada para raja kerajaan Islam seperti gelar Sultan, khalifahtullah, susuhunan dan lain-lain. Dalam bidang perekonomian yang sangat maju dalam bidang perdagangan seperti kerajaan Banten menjual atau membeli lada menuju Banten. Bidang arsitektur yaitu adanya menara masjid Kudus yang dibuat oleh sunan Kudus dengan ada corak kehinduan. Sosial budaya, Sunan Kudus menggunakan cara dakwahnya dengan acara bedug dandangan dan dalam bidang seni Sunan Kudus menciptakan tembang Maskumambang dan Mijil.


    DAFTAR PUSTAKA

    Samidi khalim.Islam & Spiritualitas Jawa.Semarang:RaSAIL Media Group,April 2008

    Samidi Khalim.Salat Islam Kejawen.Semarang:PrimaMedia press,November 2010

    Sri Suhandjati.Islam dan Kebudayaan Jawa Revitalisasi Kearifan Lokal. Semarang:CV.Karya Abadi Jaya, Nopember 2015

    Anasom. Interelasi Islam Dan Budaya Jawa. Semarang:CV.Karya Abadi Jaya,Nopember 2015

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment

jika ada kekurangan dan salah kata mohon maaf. semoga bermanfaat